Follow Us On Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

November 17, 2010

Mainan Baru untuk Generasi Berikutnya

Apakah video game akan membuat mainan usang?
Sebuah artikel baru pada Koran The Independent (Inggris), mengajukan pertanyaan menarik.
Mereka bertanya: "Apakah video game akan membuat mainan tradisional menjadi usang?" Sampai sekarang, aku tidak benar-benar memikirkannya. Namun, aku pikir itu pertanyaan yang layak untuk dibahas.
Dalam 15-20 tahun terakhir, munculnya industri video game bernilai US$ 60 milyar telah meroket. Industri ini telah berjaya dari sekedar hobi yang biasa menjadi sebuah industri besar yang sekarang menghasilkan pendapatan lebih banyak daripada Hollywood.
Video game sangat populer sekarang sehingga semua orang mulai dari anak-anak sampai dengan kakek-kakek tahu memainkannya.
Bagaimana dengan mainan? Apakah orang-orang masih bermain dengan boneka figur aksi, mobil miniatur dan pistol atau senjata palsu? Apakah anak-anak masih menikmati hal-hal ini, atau hiburan digital telah mengambil alih peran tersebut?
Nah, pasti banyak alasan sehingga orang berpikir bahwa industri mainan telah memudar.
Games, terutama yang dari variasi online, telah menjadi sumber standar untuk hiburan bagi ratusan juta orang. Lagi pula, jauh lebih menyenangkan bermain dengan mainan hewan piaran online daripada bermain dengan boneka-bonekaan.
Perbedaan terbesar antara mainan tradisional dan video game adalah faktor multipemain. Tidak ada mainan yang bisa membuatmu bermain bersama ribuan orang, dan itu alasan besar mengapa popularitas video game semakin meningkat.
Namun, sedikit prematur untuk mengatakan bahwa industri mainan tradisional akan mati. Perusahaan seperti Mattel masih menyapu pendapatan miliaran dolar setahun. Bukan hanya itu, tidak semua orang mampu untuk membeli konsol canggih dan game mereka.
Ini tidak akan lenyap dalam waktu dekat.
Sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih hanya mampu membeli mainan tradisional. Ini tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Jadi sangat mungkin bahwa kedua industritersebut akan terus tumbuh. Pada akhirnya, banyak anak-anak yang akan bermain dengan boneka tokoh-tokoh aksi dan menggunakan imajinasi mereka.
Sama seperti banyak orang akan bermain game seperti Pet Party dan Panda Paradise online.

kompas.com

Facebook Mobile Paling Laku



socialmediaseo.net
Facebook mobile menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh orang di toko aplikasi GetJar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi akses internet melalui ponsel kian menjadi-jadi. Yang untung tentu saja para developer aplikasi dan toko-toko aplikasi. Salah satunya adalah GetJar yang selama ini dikenal sebagai independent application store. Dalam sehari, rata-rata toko ini meraih angka sampai tiga juta unduhan. Pencapaian ini meletakkan GetJar sebagai toko aplikasi nomor dua di bawah Apple iTunes yang menembus angka satu milyar.
Menurut Ilja Laurs, CEO sekaligus pendiri toko aplikasi GetJar, kenaikan ini sungguh sangat signifikan. Jika dibandingkan tahun silam mengalami kenaikan hingga 300 persen. Ada empat kawasan yang memberikan kontribusi terhadap pengunduhan tersebut. Antara lain Amerika Utara, Eropa Barat, Afrika Selatan, dan tentu saja Asia.
Masing-masing kawasan tentu saja memiliki kekhasan terhadap kebutuhan aplikasi yang diunduh. Kata Laurs, seperti di Eropa, kebanyakan pengunduh suka dengan aplikasi-aplikasi hiburan. "Kalau di Timur Tengah lebih banyak tentang keagamaan," tandasnya.
Bagaimana dengan aplikasi-aplikasi Android?
GetJar sendiri baru belakangan ini menawarkan aplikasi dengan sistem operasi Android. Meski baru, pertumbuhannya cukup menggembirakan.
Sementara itu, menurut catatan GetJar, ada 10 aplikasi yang menduduki top rank. Aplikasi tersebut antara lain (berdasarkan rangking tertinggi); Facebook Mobile, eBuddy Messenger, Nimbuzz, mig33,  Mini Browser Opera, Yahoo! Mobile, Google, Yahoo! Mail, Browser Bitstream Bolt, dan terakhir YouTube.




kompas.com

iOS 4.1 Nyawa Baru iPhone dan iPod Touch


Fahma Siap Sambut Era Aplikasi "Software"



KOMPAS/PEPIH NUGRAHA
Fahma Waluya Rosmansyah (12) dan Hania Pracika Rosmansyah (6).
Oleh Pepih Nugraha

Fahma Waluya Rosmansyah (12) adalah anak Indonesia yang masuk jajaran pembuat "software mobile" termuda di dunia! Setidak-tidaknya saat ia dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6), memenangi lomba pembuatan "software" Asia Pacific Information and Communication Technology Award International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober lalu. Lomba ini diikuti 16 negara.

"Buktikan kalau kamu bisa bikin aplikasi ponsel dalam lima menit?" Tanpa banyak gerak, Fahma dan Hania berembuk, menyambut tantangan Kompas. Fahma memberikan pilihan binatang apa yang akan dibuatkan grafisnya. Seorang relawan, anak kelas I SD, meminta Fahma membuat kupu-kupu.

"Tapi kupu-kupu kan enggak ada suaranya!" kata Hania, siswa kelas I SD di Bandung.

Fahma langsung bekerja di laptopnya. Dengan software Adobe Flash, ia menggambar sebelah sayap kupu-kupu menggunakan tetikus, sayap satunya lagi tinggal menduplikasi sehingga tak lebih dari satu menit rancangan grafis kupu-kupu selesai. Fahma mewarnai kupu-kupu yang kelak bisa bergerak. Kurang dari empat menit, animasi sudah tercipta, tinggal memasukkan suara.

Hania benar, kupu-kupu tak bersuara. Namun, Fahma tak kehabisan akal, dari mulutnya keluar suara "keplek-keplek...." Suaranya lalu ia dekatkan pada laptop agar bisa terekam. "Ini bukan suara kupu-kupu, tetapi bunyi kepak sayapnya," kilah Fahma.

Ketika aplikasi itu diputar kembali, animasi berdurasi 10 detik itu muncul: seekor kupu-kupu warna-warni yang terbang mengepak-ngepakkan sayap bersuara "keplek-keplek...." Animasi yang dibuat anak Indonesia dalam waktu lima menit. Fahma, siswa kelas I SMP di Bandung ini, memenuhi janjinya.

"Biasanya Hania yang menjadi dubber, pengisi suara berbagai aplikasi untuk ponsel yang diciptakan kakaknya," kata Yusep Rosmansyah, ayah kedua kakak-adik itu, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Aplikasi lain yang dibuat Fahma tidaklah sesederhana kupu-kupu bersuara keplek-keplek. Jauh lebih rumit karena dia harus menyesuaikannya untuk aplikasi mobile yang bisa dinikmati pada ponsel.

Beberapa software yang diciptakan Fahma untuk ponsel, antara lain, Bahana (Belajar Huruf Warna Angka), DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakal), Enrich (English for Children), Mantap (Matematika untuk Anak Pintar), dan Doa Anak Muslim (Prayers for Children).

"Pada saat adik saya berumur tiga tahun, ia sulit mengenali huruf. Lalu saya buatkan aplikasi sederhana di ponsel yang memungkinkan dia mengenali huruf, warna, dan angka. Soalnya, adik saya suka main-main dengan ponsel ibu," kata Fahma.

Tak aneh kalau Fahma lalu membuat aplikasi di salah satu jenis ponsel Nokia berjudul "My Mom's Mobile Phone As My Sister's Tutor" (Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku). Aplikasi itu ia buat dengan menggunakan Adobe Flash Lite.

Aplikasi lainnya, Enrich (English for Children), memungkinkan seorang anak lewat ponsel mempelajari bahasa Inggris dengan mudah. Fahma mengambil tokoh "kodok" berkulit hijau untuk aplikasi ini.

Ada pilihan nama binatang dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, seperti sapi untuk cow dan singa untuk lion. Ketika kata cow dimunculkan, ia akan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan terdengar suaranya.

Pada Enrich, selain binatang (animals), Fahma juga melengkapinya dengan buah-buahan (fruits), sayuran (vegetables), furnitur (furniture), dan our body (tubuh manusia). Semuanya bisa diterjemahkan secara ulang alik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya, lengkap dengan gerak, tulisan, suara, dan iringan musik.

Untuk kreativitas, Fahma tidak harus diajari oleh ayah atau ibunya, Yusi Elsiano. Contohnya saat Fahma membuat games mobile DUIT, ia memasukkan musik hasil permainan gitarnya.

Demikian juga pada Enrich dan Bahana, terdapat permainan gitar dia sendiri. Selain gitar, Fahma juga les komputer kepada seorang mahasiswa ITB, salah seorang murid ayahnya yang menjadi dosen ITB.

Tidak komersial
Yusep dan Yosi memberi peluang kepada kedua anaknya untuk berkembang. Semua karya Fahma tak ada yang dikomersialkan. Bahana dan Enrich bisa diunduh gratis di Ovi Store Nokia, sedangkan aplikasi lain bisa diunduh langsung dari blog milik ibunya, Perkembangananak.com.

Fahma mulai belajar aplikasi di Power Point saat duduk di kelas IV SD. "Saya senang ngoprek dan nge-hack. Saya belajar Power Point sampai mentok sebelum belajar Adobe Flash untuk animasi," kata Fahma yang memperdalam software untuk membuat aplikasi tiga dimensi dan belajar bahasa pemrograman C++.

Di APICTA, Fahma harus bertarung dengan siswa setingkat SMA. Ia mempresentasikan konsep di hadapan juri dengan aplikasi gerak buatannya yang memungkinkan presentasinya lebih menarik dan dinamis.

"Anak-anak Indonesia tak hanya bisa bermain PS (PlayStation), tetapi juga bisa membuat games sendiri yang keren," kata Fahma tentang perlombaan yang diikutinya.

Software buatan Fahma dan Hania mengalahkan karya peserta dari negara lain dengan nilai ketat, yakni dengan karya peraih merit (runner up) SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB (Brunei), Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School (Malaysia), SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene (Sri Lanka), dan Destine Strategy karya Rayongwittayakom School (Thailand).

Pada akhir lomba, Fahma dan Hania menantang juri, sebagaimana ia menantang Kompas, mau dibuatkan animasi apa.

"Kok, anak ini berani menantang kami," kata seorang juri, sebagaimana ditirukan Yusep.

Juri meminta Fahma dan Hania membuat gajah yang bisa bergerak lengkap dengan suaranya. Permintaan ini bisa diluluskan Fahma dalam waktu lima menit. Prestasi yang mendapat sambutan hangat juri dan peserta Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) saat itu.

"Saya bilang sama juri internasional, 'I have proven!' Saya bisa buktikan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya bisa main games, tapi juga bisa bikin games sendiri," kata Fahma.

Atas prestasi yang "spektakuler" untuk anak-anak seusianya, Fahma dan Hania mencetak rekor baru sebagai peserta termuda yang berhasil meraih juara APICTA. Kedua kakak-adik ini juga tercatat sebagai pembuat aplikasi Nokia termuda di dunia!

Sumber : Kompas Cetak

Browser Penantang di Android




OPERA
Opera Mobile
OSLO, KOMPAS.com - Pengguna smartphone berbasis Android dapat menggunakan browser alternatif yang menjanjikan akses internet lebih cepat dan nyaman. Hari ini Opera Software mengumumkan bahwa Opera Mobile 10.1 Beta telah tersedia secara gratis pada Android Market mulai 9 November 2010.

Opera Mobile diklaim mampu memuat halaman lebih cepat dibanding browser aslinya dengan panning, scrolling dan zooming yang mulus ketika menjelajah pada sistem operasi Android. Selain itu, pengguna akan mendapat pengalaman jelajah lebih baik pada jaringan yang lambat atau sibuk dengan Opera Turbo, yang memberikan kompresi data hingga 80 persen.

Produk ini mendukung fungsi pinch-to-zoom yang memberikan kontrol sepenuhnya kepada pengguna untuk tingkat perbesarannya. Pada Opera Mobile 10.1 untuk Android ini teks dapat dengan mudah di perbesar pada semua tingkat zoom, sehingga selalu tampak tajam dan mudah dibaca tanpa mengkorbankan kecepatan atau pun kompresi data pada Opera Mobile.

Opera Mobile untuk Android dalam Bahasa Indonesia akan tersedia pada versi final nantinya. Opera Mobile 10.1 Beta versi Android ini memiliki fitur sebagai aplikasi native Android, mesin full rendering Opera Presto, pengaturan browser bawaan, dukungan Geolokasi, dan dukungan SVG. Unduh Opera Mobile langsung dari ponsel Android secara gratis di Android
Market, atau di m.opera.com.


kompas.com

Nokia N8 telah dijual di Indonesia lewat pembelian online.


Nokia N8 Dibanderol Rp 4,95 Juta

Rabu, 22 September 2010 | 15:25 WIB
NOKIA
- Nokia Indonesia secara resmi telah menjual seri N8 yang ditunggu-tunggu itu di pasar Indonesia. Ponsel yang merupakan seri pertama yang memakai OS Symbian^3 ini dijual seharga Rp 4,95 juta. Seperti pernah kami sampaikan, bahwa seri ini merupakan ponsel pintar yang mengandalkan banyak hal. Beberapa si antaranya kamera 8 MP yang menggunakan Carl Zeiss dan flash Xenon. Kemampuan rekam videonya telah setara dengan high definition, serta audio berkualitas dolby digital plus surround sound.
Pada waktu demo ponsel di Singapura Juni silam, kami telah melihat bagaimana seri ini bak pemutar video yang menggabungkan kualitas gambar bergerak dan audio yang memukau. Bahkan untuk dihubungkan ke perangkat home theater.
Di Indonesia, fitur WebTV-nya telah tersedia akses ke OkezoneTV yang menampilkan berbagai program seperti berita dan hiburan. Juga berbagai aplikasi yang bisa diunduh melalui OVI Store.
Kabar menarik lainnya, program Comes With Music yang sempat disebut-sebut akan dihapuskan menjadi OVI Music, ternyata di seri ini masih tersedia. Artinya pengguna punya kesempatan untuk mengunduh musik sebanyak-banyaknya dari jutaan lagu lokal maupun internasional yang tersedia secara gratis.
Bagi pelanggan Telkomsel atau pembeli paket bundling dengan Telkomsel, Anda akan memperoleh paket data plan yang menarik.Misalnya paket data plan mingguan sebesar Rp 50.000,- dan paket data bulanan sebesar Rp 120.000,- untuk menjelajah ke OVI maupun website lain tanpa batas.
Namun, untuk sementara Nokia Indonesia baru menjual seri ini lewat online, melalui www.citibank.com khusus bagi pelanggan kartu Citibank.Atau juga bisa lewat www.belibarang.com dan www.marketplus.co.id. Bagi pemesan awal ini akan memperoleh bonus berupa bluetooth handsfree stereo Nokia BH-504 dan kabel HDMI plus adapter Nokia. Nokia menjanjikan untuk pengiriman barang langsung kepada konsumen.

kompas.com

Nokia Segera Rilis Ponsel-Ponsel Symbian^3



NOKIA
Nokia C7 barisan baru ponsel Symbian3, melanjutkan seri N8 dan E7. Demi keperluan akses internet.
 
 
JAKARTA, KOMPAS.COM- Tempo hari, Nokia menegaskan tiga platform yang akan menjadi kunci barisan produknya di masa depan. Masing-masing S40, Symbian^3, dan MeeGo. Dan, ponsel Symbian^3 tampaknya paling emmperoleh perhatian besar. Sementara MeeGo, belum ada informasi yang bisa disampaikan, seri apa yang akan meneruskan perjalanan Nokia N900 (yang waktu dirilis masih memakai OS Maemo). Padahal sebuah pabrikan bernama Neofonie telah merilis perangkat WeTab yang berbasis tablet internet dengan OS Maemo.
Konsentrasi Nokia Indonesia tampak serius betul merilis seri Symbian ^3. Setelah Nokia N8 yang merupakan pasukan pertama pemakai Symbian^3, bakal diteruskan oleh Nokia E7 yang tidak lain kelompok Communicator. Persiapan Nokia terlihat ketika memamerkan seri-seri seperti C7 dan seri C6-01. Ponsel kedua ini merupakan penerus seri C6 yang menggunakan dua interface layar sentuh dan keyboard QWERTY.
Nokia C7 merupakan alternatif lain di luar N8 yang selisih harganya terpaut sekitar Rp 1 jutaan lebih murah. Sekarang N8 dibanderol di kisaran Rp 5 jutaan. Kalau N8 sangat mengandalkan fungsinya sebagai perekam video dan foto lantaran memiliki kamera 12 MP, maka C7 tidak. Ia lebih didedikasikan untuk internet bergerak. Lihat saja, kameranya tak perlu memakai 12 MP, namun cukup dengan 8 MP saja dan sudah sesuai untuk keperluan memotret foto untuk segera dikirim ke situs foto atau jejaring sosial.
Karena itu pula sejumlah perangkat yang mendukung kegiatan berinternet tetap dipertahankan. Misalnya saja konektivitas yang meliputi jaringan GSM HSDPA maupun Wi-Fi. Lantas, ruang memori tetap dipertahankan besar dengan tambahan ekspansi memori. Dalam hal ini, fungsi multimedia adalah unggulan, terutama untuk menyimpan file video DivX.
Sementara itu, Nokia C6-01secara umum mirip spesifikasinya dengan C7. Namun tombol QWERTY sudah dilepas, tak seperti desain awalnya. Selain itu, ruang memorinya memang tak sebesar C7 atau N8.
Ponsel-ponsel Symbian^3 berada di segmentasi kelas mid ke high. Secara umum mereka termasuk early adopter yang sangat menyukai aplikasi. Maka wajar saja jika pada menjelang akhir tahun ini, Nokia Indonesia menggelontorkan setidaknya empat seri (N8, E7, C7, dan C6-01), sebab dengan begitu diharapkan Ovi Store tak akan sepi pengunjung. Apalagi bila, strategi untuk mengenalkan konsep flat rate dengan operator, sebuah konsep yang kira-kira mirip langganan BIS. (ANDRA/FORSEL) 

Oke Shop Targetkan Penjualan Rp 1,3 Triliun