KONSER AVRIL LAVIGNE DI MONTREAL, Kanada, awal Maret 2004 lalu terbilang unik. Bukan saja karena konsernya digelar di sebuah mal — bukan panggung di lapangan terbuka — tapi karena penggemarnya di seluruh dunia bisa menikmati foto-foto dan rekaman video pertunjukan penyanyi alternatif itu di sejumlah situs Blog.
Para kontributor foto dan video itu pun bukan fotografer atau juru kamera profesional. Mereka hanyalah para penggemar Avril yang mencoba mengabadikan konser itu lewat fasilitas kamera digital dan video recorder di telepon seluler yang ada di tangan mereka. Tak ubahnya reporter profesional di lapangan, hampir setiap menit mereka mengirimkan foto-foto mutakhir konser Avril agar dapat dinikmati para Blogger penggemar penyanyi cewek berambut pirang itu.
Mobile Blogger
Demam Blog, online diary yang bisa dibagi kepada publik di jagat Internet, memang mulai merambah ke pengguna teknologi bergerak. Istilahnya, mobile Blogger. Jadi untuk mengirimkan foto, gambar dan komentar, kini para Blogger tidak harus terpaku di komputer pribadi atau laptop saja, tapi bisa lewat telepon genggam. Mobilitas tidak lagi menjadi halangan.
Hanya dengan mendaftarkan diri menjadi peserta di situs macam FoneBlog, Buzznet, Manywhere, MoBlogger, ataupun WapBlog, Anda sudah bisa mengirimkan momen-momen istimewa Anda untuk dipajang di galeri khusus dan dibagi kepada keluarga, komunitas alumni, atau publik secara terbuka.
Semua itu makin dipermudah karena saat ini sudah ada peranti lunak khusus di ponsel yang dapat mendukung para Blogger bergerak agar tetap online dan terhubung dengan Web. Diary multimedia bergerak semacam ini segera meramaikan jagat Blog.
Produsen ponsel terbesar di dunia saat ini, Nokia, sudah meluncurkan peranti lunak tersebut beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan peranti LifeBlog, ponsel secara otomatis akan mengatur seluruh pesan, foto, video, klip suara, serta mengirim teks, e-mail, dan pesan multimedia. Peranti lunak ini menyusun informasi dalam sebuah urutan waktu (timeline) dan memungkinkan orang menambah koleksi tersebut dengan materi-materi digital terbaru untuk dipublikasikan ke dalam web sehingga dapat membuat Blog pribadi sendiri.
Christian Lindholm, orang di balik proyek LifeBlog Nokia ini, mengatakan, ponsel saat ini akan menjadi sebuah perekam kehidupan (life recorder) dan Nokia tengah berusaha keras untuk menjamin agar orang dapat melakukan segala hal pada telepon genggamnya itu. Lindholm mengakui, LifeBlog merupakan bagian dari pertumbuhan pasar personal content manager dan akan bersaing dengan iLife Apple dan produk lain macam Picasa. “Saya ingin lifeBlogging segera menjadi sebuah kata kerja,” katanya.
Peranti lunak LifeBlog ini bekerja pada PC. Ketika ponsel terhubung dengan mesin, semua foto, teks dan pesan multimedia akan ditarik dan disimpan ke dalam handset. Kemudian ponsel akan mengaturnya berdasarkan informasi yang disusun secara kronologis dan membubuhinya dengan catatan waktu dan tempat momen diambil.
Usun Pringgodigdo, Manajer Pengembangan Bisnis Nokia Mobile Phone Indonesia mengungkapkan, untuk sementara peranti lunak ini tidak bisa dipakai pada ponsel selain seri 60 karena ponsel ini menggunakan peranti lunak connectivity layer yang tak dimiliki oleh seri ponsel terdahulu.
Selain untuk komunitas publik terbuka–seperti yang lazim dikenal selama ini–fasilitas Blog sebetulnya juga bisa digunakan untuk kepentingan bisnis dan komunitas terbatas lainnya. Blog khusus perusahaan, misalnya, akan sangat berguna bagi para karyawannya dalam memantau perkembangan terkini sebuah proyek yang sedang dilaksanakan.
“LifeBlog sesungguhnya bukan Blogging tool, tapi logging tool yang akan membantu penggemar Blog untuk mem-posting materinya ke web via ponsel,” ujar Usun. “Jadi untuk saat ini, mobile Blogging baru berlaku untuk pengiriman, sementara untuk menikmatinya masih harus menggunakan terminal seperti PC.” Ke depan, menurut dia, kios Blog akan dapat dinikmati di ponsel. “Inilah dunia para mobile Blogger sejati,” kata Usun.
Diary dan galeri multimedia yang dikirim para mobile Blogger, pada saat yang sama, juga akan dapat dinikmati di ponsel masing-masing, mulai dari foto-foto kelahiran bayi, pesta pernikahan, perayaan wisuda hingga obyek-obyek wisata yang sedang dikunjungi. Semuanya, termasuk konser Avril Lavigne tempo hari.
Spontanitas Jurnalisme Baru
Diari online itu bernama Blog, singkatan dari web log. Orangnya disebut Blogger. Blog mungkin perpaduan semacam e-mail, situs pribadi, catatan harian (diary), dan message board. Tapi dari segi metode, Blogging lebih merujuk kepada tool atau cara alternatif memperbarui data di Web. Artinya, dari sisi teknologi, tak ada yang baru dari fenomena Blog, kecuali sekadar metode yang praktis meng-upload data ke Web.
Rebecca Blood, penulis buku The WeBlog Handbook: Practical Advice on Creating menggambarkan Blog sebagai “perbincangan di warung kopi dalam bentuk teks, dengan referensi sebagai keharusan.”
Diperkenalkan sejak 1997, blog atau weblog adalah spesies baru yang tumbuh cepat di alam maya. Pada dasarnya ada dua kategori Blog, yakni Blog berdasarkan catatan sehari-hari seperti diari, dan Blog yang berdasar suatu topik tertentu. Untuk jenis terakhir ini biasanya dijadikan alat tukar pikiran antarsesama Blogger. Jangkauan tema yang dibicarakan Blog memang beragam, seperti halnya tema-tema yang biasa kita tulis di milis.
Memadukan komputer dan kebiasaan menulis buku harian, penampilan sebuah blog diperbaharui secara rutin, bahkan ada yang memperbaruinya dalam hitungan jam, ditampilkan secara kronologis dan siap diakses serta dikomentari siapa saja, kapan saja. Memiliki Blog seperti memiliki situs sendiri dengan kendali berita di tangan Anda. Tak ada sensor. “Satu hal yang menyenangkan dari sebuah weblog adalah seperti mempunyai halaman editorial sendiri,” ujar Deborah Branscum, seorang Blogger. “Kau dapat menulis apa pun yang kau inginkan dan orang yang mempunyai minat yang sama akan meresponnya.”
Bahkan Dan Gillmor, kolumnis teknologi di San Jose Mercury News, menganggap Blog merupakan suatu jenis jurnalisme baru. “Hubungan antara jurnalis dan pembaca mengabur,” ungkapnya. Selain itu, laporan para pengguna Blogger akan memiliki bias masing-masing.
Blog akan Mengubah Bisnis?
Popularitas Blogger semakin menanjak ketika tahun 2003 lalu perusahaan mesin pencari, Google, membeli Blogger, perusahaan penyedia peranti lunak yang mendukung jutaan situs Blog di seluruh dunia. Layanan situs ini gratis dan hanya US $35 per tahun untuk pilihan Blogger Pro, yang menawarkan fitur lebih untuk Blogger komersial.
Perkembangan blog memang sangat cepat. Menurut catatan Business Week edisi 2 Mei 2005, peminat Blog yang terdaftar hingga saat ini lebih dari 9 juta orang dengan 40 ribu posting setiap harinya. Bahkan Business Week memutuskan untuk membuat situs Blog sendiri untuk para pembacanya, Blogspotting.net. “Salah satu pertimbangannya, Blog akan bahkan akan mengubah binis Anda,” ujar Business Week.
Tapi, keindahan blog tidak hanya terletak pada keragaman ekspresi pemiliknya. Kekuatan lain yang lebih dahsyat justru terletak pada kemampuannya membangun komunitas. Para pemilik blog umumnya tergabung dalam kerumunan positif sesuai minat dan orientasi. Satu blogger biasanya akan membuat link kepada blog milik orang lain, membentuk sebuah jaring-jaring gagasan dan pengetahuan yang kaya.
Orang-orang dengan minat dan perhatian yang sama bisa membentuk komunitas kecil, menulis, mengumpulkan bahan di internet dan memperdebatkannya. Tanpa disadari bahkan oleh pemiliknya, kios Blog akan menjadi pusat dokumentasi digital abadi yang makin lama makin tinggi nilainya.
Selain itu, kemajuan teknologi bergerak kini membuat para Blogger tetap bisa berkiprah meskipun sedang dalam mobilitas tinggi, jadi tidak sekadar blogging saat berada di depan komputer saja. Mereka kini bisa mengirimkan foto, gambar dan komentarnya hanya dengan menekan tomboAl-tombol di telepon genggamnya.
Selamat datang para mobile Blogger!
Naskah ini diambil dari buku Budi Putra, Planet Internet: Jaringan Pintar yang Mengubah Dunia (Jakarta: Logicomm Publications, Desember 2005), hal. 144-148
0 komentar :
Post a Comment